Jakarta, STIPANnews - Kota Cilegon yang terlatak di sebelah ujung barat Pulau Jawa menjadi kota yang strategis sebagai lokasi transit penghubung antara Pulau Jawa dan Sumatera, Seiring dengan perkembang teknologi, Kota Cilegon tengah menyiapkan diri menjadi smart village.
Pernyataan tersebut disampaikan Wakil Walikota Cilegon Sanuji Pentamarta, S.IP dalam sebuah perbincangan disela-sela mengikuti Sidang Usulan Penelitian (SUP) Magister Ilmu Pemerintahan Sekolah Tinggi Ilmu Pemerintahan Abdi Negara (STIPAN) di Kampus Lenteng Agung baru-baru ini. Sanuji Pentamarta kini tengah menempuh kuliah S2 Magister Ilmu Pemerintahan di STIPAN.
Menurut Sanuji, ditengah kemajuan teknologi yang kian tak terbendung, pemerintah Kota Cilegon tengah menyiapkan terbentuknya kota cerdas. "Kita menggagas adanya smart city. Kita menyebutnya smart village karena Cilegon merupakan kota kecil. Untuk itu kita memastikan setiap daerah tidak ada yanag tertinggal dari signal provider, internet harus sangat lancar dan kita juga sedang menyiapkan gedung untuk command center dan layanan perijinan satu pintu dimana seluruh perijinan dilakukan dalam satu gedung," ujar Sanuji.
Rencana tersebut sejalan dengan visi yang dicanangkan untuk mewujudkan kota Cilegon baru yang modern dan bermartabat. Cilegon baru dalam arti pemerintah menjadi motor pengerak masyakarat dalam melalukan perubahan, perbaikan dan pembangunan. "Modern berati ingin membangun kota dengan fasilitas yang terbaik berkelas nasional dan internasional baik jalan, jembatan, alir, listrik dan sarana lainnya. Termasuk penggunaan teknologi modern dalam pelayanan publik," tambah kader PKS itu.
Sementara bermartabat, lanjutnya, sebagai kota santri dan kotanya para ulama maka semua aktifitasnya harus bermartabat dalam rangka mewujudkan peradaban yang tinggi, berbudi luhur dan nilai agama dan religius menjadi pondasi. Dan iman dan taqwa menjadi indkator keberhasilan pembangunan sumber daya manusia. Lebih lanjut Sanuji mengatakan sebagai kota Industri, Cilegon harus menjadi kota industri yang aman dan nyaman karena kepentingan pemerintah pusat seperti industri besar dan industri strategis (baja, listrik, kimia, BBM, pelabuhan merak dan logistik) barada di kota tersebut.
"Untuk itu, pemerintah dan masyarakat Cilegon siap menjadi masyarakat industri dengan SDM yang kompetibel. Dengan kondisi kota yang aman, nyaman, bersih dengan daya dukung jalan air listrik yang cukup baik maka kepentingan pusat di Cilegon menjadi aman dan industri bisa secara langsung memberikan dampak terhadap kesejahteraan masyarakat Cilegon," beberanya.
Menurutnya Sanuji, pemerintah daerah tengah gencar melakukan peningkatan sumberdaya manusia masyarakat Cilegon. Saat ini, pemerintah sudah menyiapkan beasiswa full sarjana sebanyak 5000 orang atau 1000 orang per tahun. Sehingga warga Cilegon memiliki kesempatan untuk kuliah di kampus - kampus terbaik dan bisa pulang ke Cilegon dengan kemampuan sumberdaya manusia terbaik. "Kita juga akan membangun banyak 12 SMP baru karena minimnya ketersediaan ruang kelas. 4 diantaranya SMP negeri baru untuk bisa menampung anak-anak kita," tambahnya.
Selain kota industri, Cilegon juga tengah membidik potensi ekonomi lainnya yaitu menjadi kota transit Jawa - Sumatra. "Dengan posisi yang strategis, Cilegon bisa dikembangkan sebagai kota kuliner, oleh-oleh dan kota bisnis kerana didukung oleh 66 darmaga baik milik swasta maupun milik pemerintah termasuk Darmaga Merak," ujarnya optimis.

Cilegon juga memiliki potensi di bidang pariwisata karena memiliki pesisir pantai yang panjang dan potensi dua pulau kecil di wilayah Cilegon. "Kita ada bukit berjajar di tengah kota Cilegon, jadi sangat mungkin sekali dikelola menjadi kota wisata, juga wisata kuliner, wisata religius dan wisata sejarah," lanjutnya.
Namun demikian ia mengatakan kunci sukses pembangunan di Cilegon ada pada pemimpinnya. "Kuncnya adalah pemimpin yang jujur dan sungguh-sungguh mencintai rakytanya serta mampu memberdayakan seluruh potensi yang ada di Cilegon. Dan yang kedua adalah reformasi aparturnya sehingga dalam pelayanannya lebih terbuka, transparan, profesional dan akuntabel. Korupsi harus di hentikan dan jual beli jabatan tidak boleh terjadi lagi. Suasana kompetitif dengan kinerja menjadi penting," ungkapnya.
Kedepan ia berharap komunikasi dengan pemerintah pusat bisa lebih baik karena kepentingan pusat sangat besar di wilayah Cilegon. “Ada industri Krakatau Steel, Indonesia Power yang menyumbang 15 persen listrik Jawa-Bali, ada Pelindo, ada pelabuhan penyeberangan Merak, ada industri kimia Chandra Asri, dan banyak lagi industri strategis lainnya di Cilegon. Kita ingin menjaga kondisi tetap kondusif, nyaman dan aman sehingga membawa pengaruh langsung secara cepat pada kesejahteraan masyarakat Cilegon," tutupnya. SC-02*